Kenali Stroke dengan FAST

Kenali Stroke dengan FASTKenali Stroke dengan FAST

Siapa yang tidak pernah mendengar tentang stroke? Saya yakin sebagian besar dari kita pasti tidak awam dengan kata stroke, meskipun sebagian besar dari yang tidak awam tersebut, bila dirunut lebih lanjut, belum tentu mengetahui bagaimana caranya mengenali tanda atau gejala stroke.

Stroke merupakan penyakit yang biasanya menyerang usia lanjut, tetapi belakangan ini, mulai banyak usia muda yang terkena stroke, termasuk orang-orang yang saya kenal. Informasi yang sangat penting adalah, seseorang yang terkena stroke, dapat mengalami kecacatan bahkan kematian. Oleh karena itu, stroke termasuk penyakit saraf yang dianggap gawat sehingga membutuhkan penanganan segera. Semakin terlambat penanganan, akan semakin luas jaringan otak yang mengalami kerusakan permanen.

Sayangnya, seperti yang telah saya sampaikan di atas, hampir sebagian besar masyarakat kita, tidak mengetahui tanda-tanda awal stroke, atau bahkan tidak menyadari ada orang disekitarnya yang sedang terserang stroke. Ada yang mengira anggota keluarganya menjadi gila karena mendadak lupa dan cadel, ada pula yang menganggapnya sebagai sakit biasa ketika pasien tidak seimbang atau mengeluh sakit kepala. Ketidaktahuan tersebut tentu saja menyebabkan pasien tidak segera dibawa ke rumah sakit. Akibatnya, kerusakan otak akibat stroke sudah meluas sehingga kecacatan yang timbul pun semakin parah.

Sebenarnya, tanda-tanda awal stroke sangatlah khas, yaitu dikenal dengan singkatan FAST. Oleh karena itu, dalam tulisan kali ini, saya akan mengulas mengenai FAST. FAST sendiri berarti Face, Arms, Speech dan Time. Dengan mengetahui tanda-tanda FAST ini, saya berharap, kita akan lebih waspada apabila melihat ada anggota keluarga, atau orang di sekitarnya, atau bahkan bila dirinya sendiri mengalami tanda FAST tersebut. Sebelumnya, saya ingin menceritakan terlebih dahulu tentang stroke. Apa gejalanya? Apa faktor penyebabnya? Dan apa yang dapat dilakukan oleh orang yang melihat tanda-tanda awal stroke?

Stroke

Stroke adalah suatu gangguan fungsi otak yang ditandai dengan gejala dan atau tanda klinis yang berkembang dengan mendadak dan cepat. Biasanya terjadi gangguan fungsional otak fokal (di tempat tertentu/lokal dan dapat diidentifikasi) maupun global (terjadi gangguan kesadaran hingga koma) yang berlangsung lebih dari 24 jam (kecuali ada perlakuan bedah atau terjadi kematian) yang secara jelas disebabkan oleh gangguan pembuluh darah di otak, baik berupa penyumbatan ataupun pecahnya pembuluh darah otak.

Saat stroke terjadi, otak kekurangan oksigen dan nutrisi, sehingga dapat terjadi kematian sel. Hal ini lah yang mengakibatkan kecacatan pada pasien stroke.

Gejala stroke

Stroke dapat terjadi pada siapapun, kapanpun dan dimanapun. Stroke tidak memandang kekayaan, jabatan, gelar maupun usia. Seseorang yang perekonomiannya lemah maupun seorang konglomerat sekalipun, semua memiliki kesempatan yang sama terserang stroke. Sifat serangannya yang mendadak, menjadikan gejala penyerta nyaris tidak ada.

Gejala gangguan saraf fokal, ditandai dengan gangguan fungsi gerak tubuh, seperti terjadinya kelemahan atau kekakuan tubuh satu sisi (lengan kiri dan kaki kiri saja, atau lengan kanan dan kaki kanan saja), gangguan menelan, dan gangguan keseimbangan tubuh. Selain itu, terjadi pula gangguan fungsi bicara atau berbahasa. Misalnya, kesulitan pemahaman atau ekspresi berbahasa, kesulitan membaca dan menulis, kesulitan menghitung, dan pengucapan kalimat seperti orang cadel.

Dapat pula terjadi gejala yang berhubungan dengan mata yaitu gangguan penglihatan atau penglihatan ganda. Selain itu, ada juga gejala kognitif seperti gangguan memori dan gangguan aktivitas sehari-hari. Wajahpun dapat menjadi asimetris atau bahkan ada yang mengalami vertigo.

Sedangkan gejala gangguan saraf global (terjadi gangguan kesadaran hingga koma), misalnya kelumpuhan seluruh tubuh, pingsan, blackouts (tidak sadarkan diri secara tiba-tiba), bingung, tidak dapat buang air kecil maupun buang air besar.

Seperti sudah disampaikan di atas, bahwa seseorang dikatakan mengalami stroke bila gejala terjadi lebih dari 24 jam. Apabila terjadinya gejala kurang dari 24 jam, maka disebut sebagai stroke ringan. Tetapi stroke ringan ini, juga merupakan faktor risiko terjadinya stroke di kemudian hari, sehingga juga perlu diwaspadai.

Faktor penyebab

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan gangguan pembuluh darah otak, antara lain adalah tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes (kencing manis), merokok, dan stres. Sementara faktor risiko lainnya yang terbukti sebagai faktor risiko stroke adalah peningkatan usia, stroke ringan, riwayat nyeri/sakit pada dada dan riwayat gangguan irama jantung. Oleh karena itu, disarankan agar kita melakukan pencegahan terhadap terjadinya faktor risiko tersebut. Jadi, mulai dari sekarang hidup sehat yuk, agar berkurang risiko mengalami stroke-nya.

Kita juga dapat membantu keluarga kita yang sudah terlanjur memiliki faktor risiko di atas, untuk selalu patuh minum obat dan rutin control ke dokter, karena banyak lho pasien yang datang dengan stroke, ternyata memang memiliki riwayat hipertensi atau kolesterol tinggi yang tidak terkontrol.

Usaha Pencegahan Stroke

Menurut penelitian, penurunan tekanan darah sebanyak 5 mmHg sampai 6 mmHg dapat menurunkan kejadian stroke sebanyak 42%. Hal ini tentunya dapat tercapai dengan penggunaan obat anti hipertensi yang teratur. Padahal masyarakat kita masih banyak yang abai untuk selalu control dan meminum obat anti hipertensinya. Biasanya mereka merasa badan sudah nyaman, sehingga berpikir tidak perlu minum obat lagi. Asumsi tersebut jelas salah, pasien hipertensi, perlu memeriksakan tekanan darahnya secara teratur agar dapat dilihat efektifitas pengobatan, termasuk bagaimana status penyakitnya, membaik kah, atau terjadi perburukan?

Berhenti merokok juga terbukti dapat mengurangi risiko serangan stroke sebanyak 30%- 40%. Konsumsi buah-buahan dan sayuran ternyata juga dapat menurunkan risiko terjadinya stroke melalui jalur antioksidan. Dan yang tidak kalah penting, adalah pencegahan dengan beraktivitas fisik atau olahraga teratur, yang secara tidak langsung mengendalikan berbagai faktor risiko lainnya seperti tekanan darah tinggi, kencing manis dan kegemukan. Mulai saat ini, mari kita lakukan usaha pencegahan stroke, dan ajak juga orang-orang di sekitar kita untuk melakukan hal yang sama.

Kenali Stroke dengan FAST

Adakah cara mudah untuk mengetahui atau memastikan bahwa seseorang terkena stroke? Ternyata ada lho caranya, yaitu dengan FAST. Sebuah istilah yang dipopulerkan untuk mempermudah mengenali tanda-tanda awal stroke, sehingga kita menyadari bahwa orang yang mengalami tanda FAST tersebut harus segera mendapat pertolongan.

Apa kepanjangan FAST?

P_Fast_stroke_1

Face (wajah). Ajak orang yang dicurigai mengalami stroke untuk tersenyum. Perhatikan apakah wajahnya tampak tidak sama/tidak simetris? Orang yang terkena stroke, wajahnya akan menjadi asimetris atau perot.

Arms (lengan). Ajak orang yang mengalami stroke untuk mengangkat kedua lengannya lurus ke depan dan menahannya selama beberapa detik. Apakah orang tersebut hanya dapat mengangkat satu lengan saja? Ataukah dapat mengangkat keduanya tetapi salah satu terlihat lemah atau turun? Orang yang terkena stroke, salah satu lengan atau tungkainya akan mengalami kelemahan/ kelumpuhan.

Speech (bicara). Ajak orang yang dicurigai mengalami stroke untuk mengulang beberapa kalimat. Apakah orang tersebut mampu berbicara jelas atau terdengar cadel dan pelo? Orang yang terkena serangan stroke akan mengalami gangguan bicara, salah satunya pengucapan menjadi cadel atau tidak jelas.

Time (waktu). Pada penyakit stroke, terdapat istilah time is brain, waktu adalah otak. Dengan kata lain, setiap detik sangatlah berharga. Golden period atau waktu emas untuk penanganan pasien stroke adalah 3 jam pertama, dalam 3 jam tersebut, sebaiknya pasien segera mendapat pertolongan.

Bila Anda melihat salah satu gejala FAST di atas, segeralah menghubungi ambulan atau membawa pasien ke UGD (Unit Gawat darurat) rumah sakit terdekat. Jika pasien stroke segera ditangani oleh dokter, maka kemungkinan selamat akan lebih besar, dan kemungkinan kecacatan juga lebih kecil. Secara tidak langsung, pasien stroke akan mendapat kesempatan lebih besar untuk ditangani dengan maksimal, sehingga kualitas hidupnya akan menjadi lebih baik, meskipun sudah terserang stroke.

Di kesempatan lain, saya akan sharing mengenai obat-obat yang digunakan untuk pasien stroke. Semoga bermanfaat.

Referensi:

Buku Manajemen Stroke, 2011, Evidence Based Medicine, dr.Abdul Gofir, Sp.S (K)

http://www.stroke.org

11 thoughts on “Kenali Stroke dengan FAST

  1. Wah, ma kasih banget Mak tulisannya. Beberapa temanku (masih muda) belum 40 tahun udah terkena stroke. Beruntung cepat ditangani sehingga bisa sehat lagi. Tapi pengalaman itu bikin aku jadi aware sama ini.

    Like

  2. Tanda yg face,
    Beberapa tahun lalu, wajah bapakku menunjukkan gejala spt penjelasan di atas. Tp setelah hasil pemeriksaan katanya balspalsy, alhdulillah setelah beberapa kali berobat, bisa sembuh

    Like

  3. Mengenali penyakit stroke sejak dini memang sangat penting sekali ya mbak karena kalau sudah terdeteksi sejak dini pengobatannya pun tidak akan begitu sulit karena penyakit stroke kalau sudah lama akan susah untuk diobati.

    Like

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.